Industri farmasi di Indonesia sedang mengalami transformasi yang disebut sebagai Pharma 4.0, yang menggunakan teknologi digital dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk. Bio Farma, perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, telah mengumumkan beberapa inisiatif yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan Pharma 4.0 di bisnisnya.
Salah satu inisiatif yang akan dilakukan Bio Farma adalah dengan mengadopsi teknologi Industry 4.0 di lini produksinya. Industry 4.0 merupakan evolusi dari teknologi manufaktur yang menggunakan kecerdasan buatan, internet of things (IoT), dan analitik data untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi waktu tunggu. Bio Farma akan mengimplementasikan teknologi Industry 4.0 di beberapa lini produksinya, termasuk di lini produksi vaksin dan obat-obatan.
Di samping itu, Bio Farma juga akan mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas yang terintegrasi secara digital. Sistem ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengawasi kualitas produk secara real-time dan membuat keputusan yang tepat sesuai dengan data yang terkumpul.
Dengan mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi, diharapkan Bio Farma dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, implementasi Pharma 4.0 juga diharapkan dapat membantu Bio Farma menjadi lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan tuntutan pelanggan.